Minggu, 12 Juli 2009

Hantu

Apakah anda pernah memperhatikan, bahwa Hantu China, Hantu Indonesia ataupun Hantu-hantu di Negara lain, berbeda-beda secara phisik dan ekspresinya? Kenapa bisa berbeda-beda? Di Indonesia ada Kuntilanak, di China ada Vampire China, di Barat ada Dracula, mengapa? Mengapa di Indonesia tidak ada Dracula? Dan mengapa di China tidak ada Kuntilanak. Apakah yang menyebabkan karena perbedaan kebudayaan manusia yang diwariskan secara turun-temurun sehingga secara genetik telah mempengaruhi komposisi kimia komunitas manusianya, dan akhirnya rasa takutpun ikut terkena imbasnya, sehingga salah satunya memunculkan bayangan hantu yang berbeda-beda?

Kebudayaan memang mempengaruhi selera makanan, selera dalam berpakaian, selera dalam berpolitik, selera dalam bersosialisasi, selera terhadap spiritual, selera kepada lawan jenis dan lain-lain. Jadi artinya kebudayaan berpengaruh pada pola berpikir seseorang, keyakinan seseorang dan selera seseorang didalam mengkonsumsi rasa enak ataupun tidak enak baik phisik maupun psikis.

Jadi apakah boleh saya simpulkan bahwa Hantu itu sebenarnya bayangan yang diciptakan pikiran?

Mengapa Santet kekuatannya berkurang, bahkan sirna jika melintasi lautan. Sebenarnya pengertiannya bukan melintasi lautan melainkan lintas kebudayaan.

Ada pernah melihat hantu atau bertemu dengan hantu, hantu jenis apapun, jika pernah cobalah anda dekati, sedekat mungkin, dan amati dan amati terus dan pada akhirnya……... Hantu itu akan menghilang bersama perasaan takut anda.

Jadi bukan mustahil seorang ahli fisika ITB menemukan suatu jenis irama musik, dimana jika diperdengarkan dapat memulihkan secara psikis perasaan seseorang yang ketakutan ataupun kesurupan karena hantu. Mekanismenya seperti kita mendengarkan lagu-lagu berirama slow, dimana semula kita gelisah sesaat kemudian menjadi tenang. melalui telinga kemudian sampailah ke otak dan pikiran.



Semoga bermantaat